Sebagai seorang pelajar, mengatur keuangan bisa jadi tantangan besar. Meski hanya mengandalkan uang saku atau uang jajan yang terbatas, kamu tetap harus bisa menyesuaikan antara kebutuhan dan keinginan. Salah satu cara agar kamu tetap bisa hidup hemat dan teratur adalah dengan menyusun anggaran sederhana. Anggaran ini bisa membantu kamu mengelola uang dengan lebih bijak tanpa merasa terbebani.
Banyak pelajar yang merasa kesulitan untuk membatasi pengeluaran mereka karena godaan membeli barang yang kurang penting. Namun, dengan menyusun anggaran yang jelas dan terstruktur, kamu akan merasa lebih tenang dan bisa menghindari pemborosan. Tapi, bagaimana cara menyusunnya? Tenang saja, artikel ini akan memberikan panduan mudah untuk kamu yang ingin mulai mengatur keuangan pribadi secara sederhana.
Mengidentifikasi Sumber Pendapatan
Untuk memulai menyusun anggaran, langkah pertama adalah mengetahui seberapa besar sumber pendapatan yang kamu miliki. Sebagai pelajar, mungkin sumber utama penghasilan kamu berasal dari uang saku, beasiswa, atau mungkin pekerjaan sampingan. Cobalah untuk menuliskan jumlah total pendapatan yang kamu dapatkan setiap bulannya. Setelah itu, kamu bisa memetakan seberapa besar uang yang kamu miliki dan membaginya ke dalam pos-pos pengeluaran.
Dengan mengetahui pendapatan yang kamu miliki, kamu bisa lebih bijak dalam mengalokasikan uang ke berbagai kebutuhan. Jangan lupa untuk mencatat semua sumber pendapatan, meskipun jumlahnya kecil, agar kamu punya gambaran yang lebih jelas tentang keuanganmu.
Menyusun Pos Pengeluaran dengan Bijak
Setelah mengetahui pendapatan, langkah berikutnya adalah menentukan pos pengeluaran. Pembelanjaan yang paling penting untuk pelajar tentu saja adalah kebutuhan sekolah, seperti buku, alat tulis, dan biaya transportasi. Kamu juga perlu mengalokasikan uang untuk makan sehari-hari dan kebutuhan pribadi lainnya seperti pulsa atau kuota internet. Namun, jangan lupa untuk memperhitungkan kebutuhan hiburan yang kadang sulit dihindari. Pastikan pos pengeluaran untuk hiburan tidak melebihi anggaran yang sudah kamu tentukan sebelumnya.
Untuk setiap pos, coba atur anggaran bulanan yang wajar. Misalnya, alokasikan sekitar 40% dari pendapatanmu untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk tabungan atau dana darurat, dan sisanya untuk hiburan atau kebutuhan tambahan. Dengan membagi uang ke dalam pos-pos ini, kamu akan lebih mudah mengontrol pengeluaran.
Pentingnya Memiliki Dana Darurat
Meskipun anggaranmu tampaknya sudah cukup ketat, jangan lupakan untuk memiliki dana darurat. Sebagai pelajar, pasti ada situasi tak terduga yang membutuhkan dana tambahan, seperti ketika ada kejadian mendesak atau jika kamu ingin membeli sesuatu yang benar-benar diperlukan namun harganya tidak terduga. Oleh karena itu, sisihkan sebagian pendapatanmu untuk dana darurat yang bisa digunakan sewaktu-waktu.
Meskipun dana darurat ini terkadang terasa tidak terlalu penting, memiliki dana cadangan akan memberikan rasa aman dan menghindari kamu dari masalah keuangan mendatang. Cobalah untuk menyisihkan setidaknya 10% dari pendapatanmu setiap bulan untuk dana darurat ini.
Mengatur Keinginan dan Kebutuhan
Sebagai pelajar, tentu ada banyak godaan untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu penting. Mulai dari pakaian baru, aksesori, hingga makanan atau minuman kekinian. Memiliki pengelolaan anggaran yang baik membantu kamu mengatur keinginan dan kebutuhan dengan bijak. Sebelum membeli sesuatu, pertimbangkan terlebih dahulu apakah itu benar-benar kamu butuhkan atau hanya sekadar keinginan.
Untuk itu, cobalah untuk membuat daftar kebutuhan dan keinginan. Prioritaskan apa yang benar-benar harus dibeli dan tunda pembelian barang-barang yang tidak penting. Dengan cara ini, kamu bisa menghindari pemborosan dan tetap menjalankan anggaran dengan baik.
Memantau dan Meninjau Anggaran Secara Berkala
Setelah kamu menyusun anggaran, jangan lupa untuk selalu memantau dan meninjau pengeluaran secara berkala. Setiap akhir bulan, cobalah untuk mengevaluasi seberapa besar pengeluaranmu dibandingkan dengan anggaran yang telah disusun. Apakah ada pengeluaran yang membengkak? Atau mungkin ada pos yang kurang dialokasikan? Dengan melakukan evaluasi rutin, kamu bisa lebih mudah menyesuaikan anggaran agar tetap sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, cobalah untuk mengatur ulang anggaran jika ada perubahan pendapatan atau kebutuhan. Misalnya, jika kamu mulai mendapatkan penghasilan tambahan dari pekerjaan sampingan, kamu bisa menambah alokasi dana untuk kebutuhan lain, seperti dana darurat atau tabungan. Pemantauan anggaran yang teratur akan membantu kamu lebih disiplin dalam mengelola keuangan.